Padamu aku merindu
Wahai engkau sang pemuja kepastian
Gurat wajah keras melukis garis logika
Senyum dingin perumus kata
Memang darimu tak pernah kau kirim bunga
atau sebait syair cinta pelena kalbu
Tapi bukankah getar rasa tak butuh itu?
atau alasan atas dua kutub yang saling melekat
Karna yang istimewa padamu tak ada padaku
Hingga yang berbeda bagai medan magnet
Karna yang berbeda butuh penyangkalan
Sebagai eksistensi keragaman atas pesona jiwamu pada jiwaku
Padamu aku merindu
Wahai engkau sang pemuja kepastian
Cepatlah angin malam, bawa dia ke pelukkanku (RMP)
23.55 WIB, 2 Juli 2013, Jakarta pada peraduan dingin
No comments:
Post a Comment