Angin malam
Semilir berlari bebas,
menerobos daun jendela,
mereka terbangkan rambutmu-mulai panjang, berantakan,
seraya merayapi sudut garis2 keras rautmu,
membelainya lembut, mesra, romatis sekali
Dingin membungkus tengkuk lembab, berkeringat,
menopang rahang itu-kokoh
lalu jantungku berdegup kencang,
tanpa bisa kutata baik-baik
Aroma itu,
lelaki yang terpapar matahari
Duuh Gusti!
Semilir berlari bebas,
menerobos daun jendela,
mereka terbangkan rambutmu-mulai panjang, berantakan,
seraya merayapi sudut garis2 keras rautmu,
membelainya lembut, mesra, romatis sekali
Dingin membungkus tengkuk lembab, berkeringat,
menopang rahang itu-kokoh
lalu jantungku berdegup kencang,
tanpa bisa kutata baik-baik
Aroma itu,
lelaki yang terpapar matahari
Duuh Gusti!
No comments:
Post a Comment