Thursday, October 13, 2016

Duuh Gusti!

Angin malam
Semilir berlari bebas,
menerobos daun jendela,
mereka terbangkan rambutmu-mulai panjang, berantakan,
seraya merayapi sudut garis2 keras rautmu,
membelainya lembut, mesra, romatis sekali
Dingin membungkus tengkuk lembab, berkeringat,
menopang rahang itu-kokoh
lalu jantungku berdegup kencang,
tanpa bisa kutata baik-baik
Aroma itu,
lelaki yang terpapar matahari

Duuh Gusti!




No comments: