Monday, August 7, 2023

Kesuksesan Maya

Dunia kerap menjerat lalu memasung kita dalam kisah-kisah kesuksesan. Ada yang picisan ada juga yang bertaraf kesultanan. Perayaan-perayaan puncak kejayaan menjadi tolak ukur keberhasilan dalam menaklukan sebuah perjalanan kehidupan setiap manusia. 

Para motivator lupa memperhitungkan sisi rentan mentalitas seorang manusia. Baik mereka yang melihat, mengalami atau (sedang dalam) mencari kesuksesan. Mereka terlalu sibuk berebut panggung dengan mengusung gempita sejuta jalan dan alternatifnya menuju kata kesuksesan dalam definisi dangkal olahan akumulatif dari cara pandang masyarakat sosial sekitar. Tanpa disadari jiwa-jiwa juga digiring akan rasa haus sebuah pengakuan akan arti sebuah kesuksesan. Ego keakuannya. 

Kita dipaksa dan menjadi kesulitan untuk membuka mata atas cerita nyata kegagalan hidup dan kandasnya suatu impian. Sehingga merangkul masa lalu, derita dan luka pahit menjadi suatu ancaman dan catatan hitam dalam membingkai sebuah biografi setiap individu dan pengakuan atas eksistensinya. 

Benarkah kesuksesan serta merta menjadi tujuan akhir setiap insan? Lalu mengapa mereka juga sering menangis sepi dibalik tatapan-tatapan kagum atas keagungan? 

Jika menjadi 'terbangun' menyebabkan kamu kehilangan segalanya. Lalu mengapa kamu membiarkan diri terlalu nyenyak tertidur dalam kesuksesan itu?







No comments: