.. and Now I'm talking about Employee Sense of Belonging.
Sense of Belonging = RASA MEMILIKI.
RASA MEMILIKI adalah ketika kamu begitu memahami visi dan misi perusahaan tempat kamu bekerja yang membuat kamu bersemangat datang setiap pagi atau perasaan menggebu-gebu saat datang (kembali) melangkahkan kaki dari liburmu yang panjang untuk kembali lagi pada tempatmu (dan suasana) bekerja.
Saat kamu terus berpikir tentang apa yang ingin kamu lakukan selanjutnya, seterusnya, berikutnya bahkan sampai terbawa alam bawah sadarmu, mimpi.
Saat dirimu atau hanya kamu yang tercabik kala orang lain/competitor/perusahaan/instansi lain membuat NAMA tempatmu bekerja menjadi bahan lelucon, bukan hanya nama bahkan jika mereka mencemooh apa yang dilakukan orang-orang didalamnya (terlepas dari benar atau bohongnya, itu yang kamu harus ketahui), karena kamu adalah BAGIAN didalamnya.
Saat kamu sebagai pekerja tau benar ada sejarah panjang sarat makna dibalik sebuah NAMA perusahaan perusahaan/instansi/organisasi. Karena kamu juga pemilik NAMA tersebut, kamu ber-lebel NAMA tersebut, kamu terkait olehnya.
Marilah berefleksi. Apa HISTORY dibalik NAMA tempatmu bekerja? Jika belum tahu, masih ada waktu untuk kamu yang baru bekerja selama 2 tahun didalamnya, gali lebih dalam lagi sejarah itu. Jika kamu sudah bekerja lebih dari 2 tahun, tetapi kamu masih belum mengetahui perjalanan (panjang) sejarah dibalik sebuah NAMA perusahaan/instansi/organisasi tempatmu bekerja, coba pahami lagi mengapa kamu masih di situ?
Saya (memang) selalu menyarankan orang lain untuk mencintai pekerjaannya BUKAN perusahaan/instansi/organisasi-nya.
Tetapi bukankah RASA MEMILIKI harus ada ketika kamu MEMILIKI-nya? MEMILIKI sebuah pekerjaan pada suatu perusahaan/instansi/organisasi berarti juga harus punya RASA MEMILIKI pada tempatnya. Tempat yang memberikan pekerjaan tersebut, sawah dan ladang tempatmu menggunakan cangkul dan bajak milikmu. Hmm....
Saya pun telah melintasi beberapa sawah dan ladang, mempunyai RASA MEMILIKI pada saat MEMILIKI-nya. Semuanya memberi arti dan warna pada perjalanan ber'sawah' dan ber'ladang' saya. Saya pernah men-CAMPAK-kan dan (merasa) di-CAMPAK-kan, tetapi semua (secara jujur) memberikan benih-benih yang kecil, muda tetapi tumbuh perlahan dan subur, PENGALAMAN, ILMU dan PERSAHABATAN (sekecil apapun).
Teman, RASA SAKIT HATI tidak baik untuk hati tetapi RASA MEMILIKI (pada masanya) baik untuk hati.
Kamu bisa terus membandingkan tempat bekerja-mu yang LAMA dengan yang BARU, tapi UNTUK APA? INGAT, seorang petani yang baik hanya mencintai PEKERJAAN-nya dan mempunyai RASA MEMILIKI sawah & ladang-nya pada saat ia mengerjakannya, sehingga tanaman yang baiklah yang tumbuh pada saat ia mengerjakannya, lalu teciptalah RASA BANGGA dalam diri si petani tersebut atas (hasil) sawah dan ladang tersebut.
Dan ketika pun sawah dan ladang TIDAK (lagi) mempunyai RASA MEMILIKI terhadapmu (apapun alasannya) ataupun sebaliknya jangan kecewa. Semua ada masanya, tidak selalu INDAH tapi bisa juga BURUK. Bukankah selalu seperti itu? Selalu ada 2 sisi? Dan kamu tetaplah (harus) menjadi seorang petani dengan RASA MEMILIKI 'cangkul' dan 'bajak', RASA MEMILIKI terhadap 'sawah' dan 'ladang' juga harus kamu punyai (pada masanya). (RMP)
PS. Jangan (dulu) menyerah, teman! ^^
*(RMP as Human Resources practitioner, sharing her view about office perspectives)
No comments:
Post a Comment