Tuhan, bilamana kau panggil namaku.
Aku mendengar, tapi menolak untuk menjawab.
Tuhan, bilamana Kau bisikan isyaratMu.
Aku mendengar, hanya tak mendengarkan.
Tuhan, bilamana Kau panggil namaku
Aku mendengar, lalu berpaling muka.
Kataku, kemarin aku sudah mendengar,
bilakah hari harus kudengar? kembali?
Tuhan, bilamana Kau bisikan isyaratMu
Aku mendengar, hanya mendengar, tanpa "kan"
Bukankah itu cukup? Butuh apa lagi?
Tuhan, Kau lakukan itu berulang-ulang,
tiap hari, tiap minggu, bulan dan tahun.
Kau panggil namaku, Kau bisikan isyaratMu.
Terus berulang-ulang, tanpa bosan, tanpa jemu dan tanpa syarat
Terus berulang-ulang,
berulang-ulang.
Lalu aku menangis,
menangisi diri sendiri,
menangisi raga dan jiwaku yang sungguh tak ber-peri.
Mengapa bisa tanpa tanggapan apapun aku menjadi bosan, jemu dan penuh syarat?
Sedangkan, Kau lakukan itu terus berulang-ulang dan tanpa bosan, tanpa jemu dan tanpa syarat
.. dan aku menangis. (RMP)
No comments:
Post a Comment