Friday, August 21, 2015

KESEMPATAN KEDUA

Katakan saja Tuhan memilih ketika memberikan kesempatan kedua. Antara dosa-dosa yang berderap-derap di malam hari, atau bisik-bisik kasak kusuk di siang dan senja kala si upik mengais selokan berjeruji
 
Bukankah sudah kau pinjam ratusan jiwa untuk menikmati cakrawala?

Saat kau mendulang nista di ujung-ujung jalan temaram atau di gedung-gedung terang benderang demi memintal sepasang jubah penutup tubuh, benangnya terbuat dari berlian Timur Tengah  

Katakan saja Tuhan memilih ketika memberikan kesempatan kedua. Karena bola matamu mampu membungkam suaraku, suaranya dan mereka, pembantaian masal!

Kau menimbun garis nadi pria-pria kuat yang bekerja dengan alat dengkul, urat janda-janda pahlawan pejuang kebangsaan dan ari-ari manusia muda yang belum mencerna apa itu arti kata merdeka. 
Harapan semu serta merta digodok dalam beliung bertaji janji-janji surgawi

Kau mulai menyanyi, menari dan mendongeng tentang kesedihan, kepedihan sebuah kemiskinan, menjualnya dengan setengah harga pada si kaya dan penguasa yang tak lagi membaca buku atau melihat pertunjukan bermutu.

Minggir! Ini jalan bukan untuk pengemis gembel! Aku datang ada perlu denganNya

Katakan saja Tuhan memilih ketika memberikan kesempatan kedua,
pastinya bukan untukmu

No comments: