Friday, October 30, 2020

Sosok Ilahi

Keilahian sering kali digambarkan pada sesuatu yang indah-indah atau sosok yang menarik dan suci. Mengapa demikian? Hal tersebut sangatlah lumrah karena sebagai manusia kita percaya bahwa yang ilahi adalah wujud ideal tertinggi. Maka segala yang ideal mendaulat tampilannya menjadi sesuatu yang indah dan baik. Sayangnya kita juga sering lupa bahwa keilahian sendiri berada dan menyatu dalam bentuk manusia fana. Keilahian juga tidak mungkin dicapai tanpa melalui bentuk yang fana tersebut, yaitu tubuh manusia. Pada awalnya pengertian ilahi yang tidak bisa kita definisikan dalam satu rupa menciptakan berbagai macam sosok ilahi sebagaimana tiap-tiap kepercayaan ingin direpresentasikan. Nyatanya tanpa kita sadari jarang sekali kita bisa menemukan sosok ilahi dalam bentuk rupa menakutkan, mengerikan dan jauh sama sekali dari keindahan. Tidak ada yang salah, karena pun ketika sosok ilahi ditampilkan dalam rupa-rupa nan elok, cantik-tampan dan suci, toh manusia jelas-jelas lebih mudah untuk memilih menjadi laku yang tidak elok, tidak cakap bahkan jauh dari suci sama sekali.

Dari sekian banyak tampilan sosok ilahi, saya dan mungkin kita semua telah terbiasa melihat hal yang sedikitnya merupakan gambaran-gambaran yang sempurna, bukankah kita juga ingin terlihat sesempurna Tuhan? Tetapi apakah artinya 'terlihat' jika kita sendiri tidak mampu melihat, mencari bahkan menampil bentuk kesempurnaan diri sejati? Sedikit sekali saya bisa menemukan bentuk dan gambaran sosok ilahi yang ditampilkan dalam rupa menakutkan, mengerikan bahkan sadis. Tetapi sejatinya adalah perwakilan keilahian dalam bentuk fana. Chinnamasta, sosok ilahi yang mewakili Atma-yajna dalam kepercayaan Hindu, Dewi tanpa kepala. Ia yang memanifestasikan pengorbanan diri yang diwujudkan ketika seseorang menyatukan dirinya atas kebebasan tertinggi sebagai bentuk keilahian melalui transformasi sebuah tindakan pengorbanan. Mengorbankan salah satu bagian terpenting dari bentuk fananya yaitu kepala. Kepala dimana segala pikiran dan pemikiran manusia bersemayam, simbol ego diri manusia. Manusia begitu mencintai pikiran, pemikiran sehingga manusia juga melekat erat dengan ego dan jauh dari idealisme tertinggi tak terbantahkan. Tidak ada yang mudah ketika dalam proses pencarian Diri Sejati, tidak ada yang sekejap dalam menemukan sosok ilahi di dalam diriMu. Seperti menaklukkan tubuh fana dan membebaskannya dari pikiran, begitulah yang dilakukan Chinnamasta. Menjadi terlihat elok dan cakap sayangnya memang cukup mudah bagi manusia, tetapi menjadi Ilahi hanyalah mungkin diakui oleh mata  batin sendiri.

🌼🌺🌻🌸

Selamat hari Tuhan, sudahkah anda 'memenggal kepala' anda sendiri? ❤️πŸ™

Referensi Chinnamasta

Revised 18/10/2020

No comments: