Memandang bulan separuh semangka,
bayan nan lugas,
merajai mega-mega
Indah
Berkancah bintang,
megah singgasana malam,
Cahaya bulan tempias temaram
tenang merayap,
mengirim pesan di mimpi dan angan
Ia setia,
menggaris waktu sebelum fajar
menakjubkan, sungguh
Ia menatap balik,
si biru padat, seisinya
warna pun liuknya,
benua, pulau, gunung, gurun,
samudera, hutan lalu lautan,
menilik cemburu
Bumi yang ditinggali manusia
bersama cintanya
Disihir
seharian penuh,
tanpa pangkal ujung
Sudah tersurat alam
semesta terus saling membelakak,
dalam benak penuh makna,
ilustrasi kehidupan
Aah, sawang sinawang!
Kemang, 13/3/20019
bayan nan lugas,
merajai mega-mega
Indah
Berkancah bintang,
megah singgasana malam,
Cahaya bulan tempias temaram
tenang merayap,
mengirim pesan di mimpi dan angan
Ia setia,
menggaris waktu sebelum fajar
menakjubkan, sungguh
Ia menatap balik,
si biru padat, seisinya
warna pun liuknya,
benua, pulau, gunung, gurun,
samudera, hutan lalu lautan,
menilik cemburu
Bumi yang ditinggali manusia
bersama cintanya
Disihir
seharian penuh,
tanpa pangkal ujung
Sudah tersurat alam
semesta terus saling membelakak,
dalam benak penuh makna,
ilustrasi kehidupan
Aah, sawang sinawang!
Kemang, 13/3/20019
No comments:
Post a Comment