Konseling. Secara bakunya adalah sebuah proses tatap muka antara dua individu untuk memberi bantuan tertentu dari konselor (individu ahli) terhadap klien (individu yang memiliki suatu masalah), baik itu mengenai pribadi, keluarga, karir, dan hal-hal lainnya.
Pada dasarnya konseling adalah sesuatu hal yang baik dan kebutuhannya tidak semata terbatas pada pribadi-pribadi muda yang katanya masih labil, bergejolak dan mencari jati diri. Bukan berarti semakin kita berumur semakin pula tidak membutuhkan konseling. Mungkin semata-mata lebih pada kemampuan penerimaan masalah secara totalitas, istilahnya 'nrimo'. Jika kita pahami, tanpa sadar pun sebenarnya kita sering melakukan sesi konseling, baik itu dengan atasan, rekan kerja, pasangan, orang tua maupun teman (dekat) yang kita percayai. Hanya saja yang selama ini kita lakukan sifatnya 'sambil lalu'. Sambil ngobrol pas jalan ke mall, saat melakukan performance review dengan atasan, ketika makan siang, nonton tv, bahkan sambil main hp curhat dengan pasangan. Ketika ada sesuatu (baik besar, kecil, berat atau ringan) yang kita anggap sebagai masalah dan kita berusaha mencari jawabannya dari orang lain yang secara tidak langsung juga kita anggap sebagai ahli (jika tidak, bagaimana mungkin kita mempercayakan masalah itu dengan mereka?), meski sebenarnya mereka tidak ahli.
Ketika kita konseling 'sambil lalu' tadi biasanya orang yang kita
'curhatin' pasti akan memberi tanggapan, masukan atau sanggahan sesuai
pola pikir, pengetahuan dan pengalaman yang membentuk pribadi mereka
masing-masing. Hal ini yang pada akhirnya kadang membuat kita ragu, kurang puas atau malah merasa kurang
ditanggapi. Pada saat itulah secara tidak sadar otak bekerja dan
menelaah kembali apa yang sebenarnya kita alami lalu kita masuk pada suatu proses bahwa sebenarnya kita punya jawaban tersendiri yang akan kita pilih, meski pun masih samar dan tentu saja belum tentu benar atau
tepat. Tetapi bukankah di dunia ini memang tidak ada kebenaran yang absolut? Maksud saya, benar untuk saya belum tentu benar untuk yang lain bukan? Begitu juga sebaliknya.
Hasil konseling sendiri tidak semata sebuah solusi, kadang malah tidak ada solusinya - karena solusi tersebut sumber utamanya sebenarnya berasal dari diri sendiri. Apalagi adalah sebuah kebodohan jika berpikir bahwa permasalahan finasial pribadi bisa diselesaikan oleh seorang konselor, misalnya punya banyak hutang. Saya sarankan pergi ke bank untuk minta KTA (Kredit Tanpa Agunan) - yang menurut saya juga memperbesar masalah atau sedikit lebih cerdas bisa cari finansial planner yang tentu saja bisa membantu anda untuk mengelola keuangan anda. Kalau curhatnya ke konselor, paling-paling beliau hanya berkutat dengan pertanyaan; "Mengapa bisa lebih besar pasak daripada tiang?"
Dengan adanya profesional konselor (yang tentunya berbeda dengan konselor-konselor 'sambil lalu' tadi) ada proses yang lebih tertata yang diberikan dalam interaksi konseling untuk membantu kita memahami baik diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Ada kalanya sebuah sesi konseling sebenarnya hanyalah proses menceritakan - mendengarkan karena dalam kehidupan yang bising ini semua orang ingin didengarkan tanpa mendengarkan dengan baik, semua orang ingin diperhatikan tanpa memperhatikan dengan baik. Profesional konselor dibayar untuk mendengarkan dengan baik dan memperhatikan dengan baik, tentu saja hanya pada saat sesi konseling berlangsung. Secara umum mereka membantu kita untuk menggali, mengembangkan dan mengasah potensi2 yang sebenarnya sudah kita miliki untuk mengatasi masalah ataupun hambatan (jika memang ada) secara lebih baik.
Pada pengalaman saya, beberapa teman yang melakukan konseling ini menemukan jalan keluar yang tepat untuk mereka, sebagai contoh mantan bos yang akhirnya kembali lagi pada bidang bisnis yang memang sebenarnya dia cintai setelah menemui konselor karir atau seorang teman yang saat diajurkan mempertahankan pernikahannya oleh konselor keluarga memutuskan untuk bercerai dan merasa nyaman dengan pilihannya tersebut. Ajaib bukan hasil sebuah proses tanya jawab pada diri kita sendiri?
Kepada teman-teman yang sudah memberanikan dirinya untuk menyerahkan, menyampaikan dan membagi permasalahannya pada konselor (baik yang 'berpredikat 'sambil lalu' ataupun ahli); "You're real and you rock!"
PS. Everyone has problems, some people just know how to deal with it better and some people also know how to improve themselves to deal with it better.
Hello June 1, 2016
No comments:
Post a Comment