Monday, November 2, 2015

A sweet sundae on Sunday - Dear billionaires, you can’t have it all! (Bernie Sanders)

Tarif baru mulai diberlakukan di beberapa jalan tol di Jakarta serta berbagai kota lainnya di Indonesia per 1 November 2015 dini hari (lagi-lagi). Sesungguhnya saya tidak berusaha mencari tahu mengapa hal ini terjadi, yang saya ingat isunya baru mencuat di minggu ketiga di bulan Oktober lalu. Hebat! Sepertinya secara kasat mata enak juga jika bisa punya sedikit kepemilikan saham pada perusahaan pengembang dan operator jalan tol di Indonesia yah? Pasalnya pembangunan jalan terus, tarif naik terus! Pastinya pundi-pundi menumpuk bukan?

Hal tersebut terasa mendadak sekali bahkan saya sendiri tidak sadar jika tidak diingatkan oleh mbak penjaga gerbang tol tentang tarif baru tersebut. Kebetulan hari ini saya membayar dengan uang pas dalam bentuk receh (koin) dan sambil memberikan uangnya biasanya saya selalu bilang nominalnya ke si penjaga gerbang tol. Saya rasa saya memudahkan mereka untuk mengkoreksi nominalnya sebelum mobil sempat melaju. Hanya tetap saja ada pengemudi yang terburu-buru (tipikal pengemudi di kota besar seperti Jakarta) yang tanpa sengaja tentunya membayar dengan tarif lama. Saya yakin tanpa sengaja jika hal tersebut terjadi di hari pertama pemberlakuan tarif baru. Hal tersebut terbukti dari dua kali saya mendengar suara penjaga gerbang tol yang berkumandang lantang;

"B 1721 YTR* kurang seribu rupiah!"  

Hal-hal remeh seperti itu memang sudah jarang saya temui dan tentunya menjadi menarik sekali serta menciptakan mood yang manis di hari Minggu saya. Dan lucunya ketika saya iseng menoleh ke belakang lewat kaca spion saya, tidak ada satu mobil pun yang dimaksud berhenti dengan begitu jujurnya untuk memberikan kekurangan atas tarif baru tol yang sudah diberlakukan tersebut. Apakah lagi-lagi karena tipikal pengemudi Jakarta yang selalu terburu-buru? Atau karena terlintas dalam pikiran si pengemudi itu; "yaelaa cuma seribu doang gak rela amat berkurang keuntungan?"

Tiba-tiba saja saya jadi tersenyum geli dan teringat pesan penting** yang selalu dikumandangkan seorang kandidat presiden Amerika 2016 mendatang mengenai kelas elit pemegang kekuasaan (yang tentunya selalu ada dalam setiap negara) dalam kampanyenya;

"(owh come on!) You can’t have it all! (Even one thousand rupiah, I won't let you!)" 
 
*    hanya contoh secara acak
 ** antibillionaires


Me and a sweet sundae on Sunday, 1.11.2015

No comments: