Kita berdiri berdampingan, tubuh kita saling melekat, seperti lem, merekat kuat
Kita menatap luas keluar lewat jendela itu
Disana ada jingga
Sesekali kurebahkan kepalaku di pundakmu
Aku tahu, kau dan aku begitu menikmati kedekatan itu
Tidak ada sekilas lekas tatapan diantara kita,
pun sepatah kata dari bibir kita masing-masing
Kau rasa tak ada tatapan yang mampu menjelaskan apa yang kau dan aku rasa,
juga, kurasa tak ada kata yang sanggup menguraikan apa yang kurasa, kau rasa
hanya saja, terlihat jingga
Sudah satu jam lamanya
Tidak satu pun dari kita yang beranjak pergi, bergerak, berniat pun tidak
Sepertinya waktu berhenti disitu, hanya begitu, dia tak mau berlalu, dia tanpa laju
Bukankah senja itu indah?
Bahkan sang pagi benderang dan malam temaram tak mampu menggantikannya,
dan kita selalu terpukau karenanya,
menantikan romansanya,
menyatu bersama semburatnya
tanpa kita sadari kita 'tlah menjelma menjadi bagiannya,
manusia-manusia jelang usia
Lihat, disana!
Bukankah senja warnanya jingga?
senja di bulan Desember, 2014
Kita menatap luas keluar lewat jendela itu
Disana ada jingga
Sesekali kurebahkan kepalaku di pundakmu
Aku tahu, kau dan aku begitu menikmati kedekatan itu
Tidak ada sekilas lekas tatapan diantara kita,
pun sepatah kata dari bibir kita masing-masing
Kau rasa tak ada tatapan yang mampu menjelaskan apa yang kau dan aku rasa,
juga, kurasa tak ada kata yang sanggup menguraikan apa yang kurasa, kau rasa
hanya saja, terlihat jingga
Sudah satu jam lamanya
Tidak satu pun dari kita yang beranjak pergi, bergerak, berniat pun tidak
Sepertinya waktu berhenti disitu, hanya begitu, dia tak mau berlalu, dia tanpa laju
Bukankah senja itu indah?
Bahkan sang pagi benderang dan malam temaram tak mampu menggantikannya,
dan kita selalu terpukau karenanya,
menantikan romansanya,
menyatu bersama semburatnya
tanpa kita sadari kita 'tlah menjelma menjadi bagiannya,
manusia-manusia jelang usia
Lihat, disana!
Bukankah senja warnanya jingga?
senja di bulan Desember, 2014
No comments:
Post a Comment