Malam sangat pekat
Sepekat sayup lagu Gregorian dari balik dinding rumahku
Nadanya meninggi, melengking,
Bulu kudukku meremang
Aku ingat rautmu
Seekor tikus pengerat menunggu di luar pagar rumahku
Hidup ini sungguh aneh
Dua manusia dipertemukan lalu dipisahkan,
tapi mereka saling mengingat yang satu akan yang lain
Mereka mungkin tidak saling mendoakan,
karena benci lebih besar dari cinta,
sedikit lebih besar, hanya sedikit
Nada Gregorian itu mengalun lagi,
entah sudah lagu keberapa yang pasti lantunnya mengiris kalbu,
menyayat telinga
Mungkin karena ini sudah malam dan sangat pekat?
Aku ingin menghisap rokok itu lagi,
tapi kuurungkan niatku
Sudah sakit rasa rongga dada ini
Suara wanita, seorang solis paduan suara
Ia bernyanyi sendiri, beberapa bait
Satu detik, dua detik....
Lalu suara lainnya menyambar dengan cepat,
Haleluya!!
Seketika itu juga aku teringat,
sebuah suara lainnya, bukan suara bas, alto apalagi sopran
Suara dengan kalimat menyambar, mereka bilang tak boleh terputus;
Saya terima nikahnya....
9/4/2014
No comments:
Post a Comment