Maaf, aku tak datang hari itu,
bukan karena tak ingin lagi kulihat rautmu
Tapi aku takut terlukis rasa pada mataku,
bahwa aku merindukanmu. Sedikit..
Kau tahu, akulah si penikmat masa lalu
Bagiku yang terjadi antara kau dan aku,
tetaplah merdu dan kadang merayu
Mungkin sebenarnya aku tak menginginkanmu
hanya saja padamu melekat yang 'tlah membiru
Sehingga sering kumeragu, mencari dan mencari,
apa yang sebenarnya kumau,
lalu aku hanya berlalu?
Maaf, aku tak datang hari itu
Bukan karena tak ingin lagi kutatap ragamu,
tapi aku takut bahwa juga ingin kubercumbu
Walau kadang bukan dirimu yang kurayu,
tapi sosoknya yang mungkin 'tlah layu
Bola matamu membawaku berpindah dimensi, itu selalu
Bahasa tubuh yang selalu kurindu; "Mari kujamu...."
Tunggu dulu!
Bukankah antara kita semua kini habis tersapu?
Terganti oleh beberapa wajah-wajah baru?
Lalu mengapa ceritanya tak pernah sayu?
Dongeng ini tak lekang oleh waktu
Maaf, aku tak datang hari itu
bukan karena tak ingin lagi kulihat rautmu
Tapi aku takut terlukis rasa pada mataku,
bahwa aku merindukanmu. Sedikit..
Kau tahu, akulah si penikmat masa lalu
Bagiku yang terjadi antara kau dan aku,
tetaplah merdu dan kadang merayu
Mungkin sebenarnya aku tak menginginkanmu
hanya saja padamu melekat yang 'tlah membiru
Sehingga sering kumeragu, mencari dan mencari,
apa yang sebenarnya kumau,
lalu aku hanya berlalu?
Maaf, aku tak datang hari itu
Bukan karena tak ingin lagi kutatap ragamu,
tapi aku takut bahwa juga ingin kubercumbu
Walau kadang bukan dirimu yang kurayu,
tapi sosoknya yang mungkin 'tlah layu
Bola matamu membawaku berpindah dimensi, itu selalu
Bahasa tubuh yang selalu kurindu; "Mari kujamu...."
Tunggu dulu!
Bukankah antara kita semua kini habis tersapu?
Terganti oleh beberapa wajah-wajah baru?
Lalu mengapa ceritanya tak pernah sayu?
Dongeng ini tak lekang oleh waktu
Maaf, aku tak datang hari itu
No comments:
Post a Comment